
Jakarta – https://singa8oke.web.id/ Bank Sepah Iran dilaporkan mendapat serangan siber. Peretas layanan bank itu dilakukan oleh hacker yang mengaku dari Israel.
Dilansir CNN, Selasa (17/6/2025), Bank Sepah digunakan secara luas di stasiun pengisian bahan bakar di seluruh Iran.
Kantor berita yang terafiliasi dengan Iran, FARS, memperingatkan bahwa mungkin ada gangguan di stasiun pengisian bahan bakar, tetapi masalah tersebut diharapkan akan teratasi “dalam beberapa jam ke depan.”
Sebuah organisasi peretas yang terkait dengan Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengaku telah “menghancurkan semua data Bank Sepah.”
Kelompok hacker, yang disebut ‘Gonjeshke Darande’ atau ‘Predatory Sparrow’, mengklaim bank tersebut digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Mereka menyebut IRGC sebagai “lembaga yang menghindari sanksi internasional dan menggunakan uang rakyat Iran untuk membiayai proksi teroris rezim tersebut, program rudal balistiknya, dan program nuklir militernya.”
CNN tidak dapat memverifikasi klaim dari kelompok hacker tersebut. Namun, kelompok peretas itu berterima kasih kepada “orang-orang Iran yang pemberani yang bantuannya memungkinkan operasi ini,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Bank Sepah diketahui merupakan bank negara milik Iran. Bank itu berdiri dari tahun 1925 dan merupakan bank tertua di Iran.
Seperti diketahui, konflik terbaru antara Israel dan Iran dimulai pada Jumat (13/6) lalu, ketika Tel Aviv melancarkan serangan besar-besaran terhadap target-target militer dan nuklir di berbagai wilayah Iran. Teheran membalasnya dengan melancarkan rentetan serangan rudal terhadap wilayah Israel.
Menurut data otoritas Iran, sedikitnya 224 orang, termasuk komandan top militer, ilmuwan nuklir, dan kebanyakan warga sipil, tewas akibat serangan-serangan Israel. Sedangkan laporan kantor Perdana Menteri Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas di negara itu akibat serangan balasan Iran.